Perbedaan Milenial vs Gen Z Pakai ChatGPT: Sopan vs Gas Tanpa Rem
Di zaman serba AI, ChatGPT jadi sahabat baru umat manusia. Tapi, cara kita memperlakukan sahabat ini ternyata beda-beda, tergantung generasinya. Yang satu sopan dan penuh tatakrama, yang satu lagi cepat, padat, dan straight to the point—kayak lagi ngejar diskon flash sale.
Mari kita buka dua jendela waktu: satu milik generasi milenial, dan satu lagi dihuni oleh generasi Z. Dua-duanya canggih, dua-duanya paham teknologi, tapi gayanya… beda alam semesta.
Milenial biasanya membuka sesi dengan sapaan hangat, seolah ChatGPT ini teman masa kecil yang baru ketemu lagi.
"Halo ChatGPT, tolong bantu saya ya. Saya butuh penjelasan tentang revolusi industri."
Wahai milenial, kami dari Gen Z salut atas kesopananmu. Tapi perlu diingat, ChatGPT tidak akan sakit hati kalau kamu tidak pakai “tolong”. Ia juga tidak akan ngambek kalau kamu lupa pamit. Tapi tak mengapa, budaya sopan itu langka sekarang.
Sementara itu, di kubu Gen Z:
“GPT, kasih caption buat foto outfit. Bikin yang dark tapi lucu.”
Tak ada basa-basi. Bahkan kadang pertanyaannya lebih singkat dari status WhatsApp. Gen Z memperlakukan ChatGPT seperti kawan sepermainan—yang kebetulan jenius, serba tahu, dan tidak pernah tidur.
Mereka juga sering memperlakukan ChatGPT sebagai moodboard digital, caption generator, bahkan curhat-anonymously-no-judgment pal. Intinya, alat serbaguna untuk segala jenis kebutuhan absurd.
Ketika Hasilnya Gak Sesuai
- Milenial: “Hmm… mungkin saya kurang jelas tadi. Saya coba ulang ya.”
- Gen Z: “GPT ngaco. Skip.”
Yup. Respons yang sangat menggambarkan cara dua generasi menghadapi kesalahan. Milenial introspeksi dulu, Gen Z langsung next level—kalau perlu, ganti AI.
Fungsi Untuk Hal Yang Berbeda
- Milenial biasanya menjadikan ChatGPT sebagai asisten kerja: nulis laporan, skripsi, bahkan draft email buat bos.
- Gen Z memanfaatkannya untuk bikin biodata Tinder, balasan ngegas ke temen, atau ide konten absurd yang bakal viral.
Kalau GPT Down
- Milenial mikirnya jaringan atau server lagi sibuk.
- Gen Z langsung ke Twitter/X: “Fix GPT down. Selamat datang kembali ke dunia nyata.”
Milenial panik, Gen Z update story. Dunia memang sudah berubah.
Generasi boleh beda, tapi kalau sama-sama ngandelin ChatGPT buat kerjaan kantor, tugas kuliah, atau nulis caption romantis padahal jomblo—ya kita semua manusia modern yang sama-sama butuh bantuan.
Jadi, apapun gaya kamu: mau yang sopan banget atau yang ngegas tanpa rem, ChatGPT akan tetap menyambutmu dengan ramah… selagi listrik dan internet masih nyala.
Post a Comment