Gaji Ke-13, Obat Penawar Lelah Yang Datangnya Setahun Sekali
Gaji ke-13 itu seperti es krim di tengah panasnya deadline kerja. Dia buka kebutuhan pokok, tapi begitu datang... ah, damai rasanya hidup.
Sebagai konsep, gaji ke-13 itu sebenarnya unik dan agak absurd. Kita kerja 12 bulan, dibayar 12 kali, terus tiba-tiba negara bilang, "Nih, bonus satu lagi karena kamu udah rajin."
Lho? Jadi yang 12 kali itu dianggap belum cukkup menghargai kerajinan kita ? Tapi ya sudahlah. Siapa juga yang mau protes dikasih duit lebih ?
Jujur saja, kehidupan di zaman sekarang mahal, boss
Cicilan, biaya anak sekolah, pulsa, dan jajanan di aplikasi food delivery yang entah kenapa lebih sering diklik dari pada menu masakan rumah _ semua itu minta dana tambahan.
Dan di sinilah gaji ke-13 masuk dia seperti tamu tak diundang yang justru disambut dengan tikar merah dan nyanyian kebangsaan. Kalau gaji reguler dipakai buat bertahan hidup, gaji ke-13 ini bisa dipakai buat "bertahan dengan gaya". Atau minimal bayar tagihan yang kelupaan bulan lalu.
Ehh tapi ada catatanya nih... gaji ke-13 bukan berarti kamu bebas boros. Kadang orang langsung mentang-mentang beli gadget, pesan kopi susu tiap hari, langganan streaming tiga platform padahal cuma nonton satu.
Saran saya sih anggap gaji ke-13 itu kayak pacar LDR: manis pas datang, tapi jangan harap selalu ada. Jadi nikmati secukupnya, jangan dihambur-hamburkan kayak hati di masa PDKT.
Sekian cerita gaji ke-13 btw kalau kamu habis terima gaji ke-13 jangan lupa traktir minimal bakso tusuk lah.
Post a Comment